Di Indonesia itu kaya akan bahasa dan memiliki ciri penulisan aksara masing-masing, kali ini akan saya bahas tentang tulisan Lontara. Lontara merupakan aksara yang dipakai oleh suku Bugis dan Makassar. Aksara lontara Bugis dan Makassar itu pada dasarnya sama, perbedaanya yaitu Lontara Makassar tidak terdapat aksara ngka, mpa, nra, nca. Serta, tidak adanya ana sure’ kecce’ ri yase’.
Dalam aksara lontara’ tidak terdapat huruf kapital, seperti pada bahasa Indonesia. Sehingga, awal huruf pada sebuah kalimat, ukurannya saja yang lebih besar daripada huruf lainnya. Selain itu, tidak terdapat tanda titik dua, koma, dan sebagainya. Yang ada hanyalah tanda titik tiga, berfungsi sebagai pemisah antar kalimat.
Lontara’ terdiri dari 23 aksara yang disebut ina sure’ (huruf induk) dan 5 ana’ sure (anak huruf) yang berfungsi sebagai huruf vokal atau pembeda diakritik. Ada dua macam ana’ sure’, yaitu tetti’ (titik) dan kecce’.
Tulisan Lontar ina sure’ (huruf induk)
Tulisan Lontar ina sure’ (huruf induk) dan ana' sure'
Setiap ina sure’ dapat diimbuhi dangan 5 macam ana’ sure’, yaitu :
1. Tanda titik di atas (tetti’ ri yase’) berfungsi mengubah bunyi vokal “a” menjadi “i”.
2. Tanda titik di bawah (tetti’ ri yawa) berfungsi mengubah bunyi vokal “a” menjadi “u”.
3. Tanda di belakang (kecce’ ri munri’) berfungsi mengubah bunyi vokal “a” menjadi “o”.
4. Tanda di depan (kecce’ ri yolo) berfungsi mengubah bunyi vokal “a” menjadi “e (vokal e, spt pd kata sate)”.
5. Tanda di atas (kecce’ ri yase’) berfungsi mengubah bunyi vokal “a” menjadi “e (vokal e, spt pd kata pesawat “.
Disulawesi selatan ada 3 betuk macam huruf yang pernah dipakai secara bersamaan.
1. Huruf Lontaraq
2. Huruf Jangang-Jangang
3. Huruf Serang
Sementara bila ditempatkan dalam kebudayaan bugis, Lontara mempunyai dua pngertian yang terkandung didalamnya
a. Lontara sebagai sejarah dan ilmu pengetahua
b. Lontara sebagai tulisan
Kata lontara berasal dari Bahasa Bugis/Makassar yang berarti daun lontar. Kenapa disebuat sebagai lontara ? karena pada awalnya tulisan tersebut di tuliskan diatas daun lontar. Daun lontar ini kira-kira memiliki lebar 1 cm sedangkan panjangnya tergantung dari cerita yang dituliskan. Tiap-tiap daun lontar disambungkan dengan memakai benang lalu digulung pada jepitan kayu, yang bentuknya mirip gulungan pita kaset. Cara membacanya dari kiri kekanan.
Ewako...!!
BalasHapusMantap
BalasHapusKalo yarodo 23 huruf Aksara ya tegae rdoo
BalasHapus